Kawasan Resort Joben, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani memiliki beragam jenis sawa liar, baik yang endemik Pulau Lombok dan penting untuk dilindungi.
![]() |
Otus jolandae |
Satwa asli Pulau Lombok yang penting untuk dilindungi adalah Celepuk Rinjani (Otus jolandae), merupakan salah satu dari spesies burung hantu. Berdasarkan jurnal PLOS ONE edisi Februari 2013 oleh tim gabungan ilmuwan Swedia, Belgia, Amerika Serikat dan Australia, Celepuk Rinjani merupakan temuan jenis baru yang menambah keanekaragaman hayati jenis burung di Indonesia. Pembeda antara burung Celepuk Rinjani dengan celepuk yang ada di kepulauan Maluku adalah bentuk tubuh Celepuk Rinjani lebih kecil, selain itu Celepuk Rinjani memiliki suara teritorial (untuk menandakan kawasan kekuasaan atau teritorial) tidak seperti jenis-jenis Celepuk yang lainnya. Suara Celepuk Rinjani berupa siualan tunggal "Pok", sehingga masyarakat lokal menyebut sebagai burung "Pok". Selain itu jenis burung yang dapat ditemui di Resort Joben adalah Koakiau (Philemon bucheroides neglectus), dan Burung raja udang.
Kondisi tutupan tajuk hutan yang masih sangat bagus di kawasan Resort Joben, menjadi habitat bagi kawanan monyet ekor panjang (Macaca fasicularis) dan monyet hitam/ lutung (Tracyphitecus auratus cristatus).
Tracyphitecus auratus critasus |
Lutung merupakan sejenis monyet yang memiliki bulu berwarna hitam legam. Lutung merupakan salah satu satwa endemik di Indonesia, yang penyebarannya hanya di Pulau Jawa, Bali dan Lombok. Menurut CITES, lutung dikategorikan sebagai Appendik II dan pada tahun 1996 oleh IUCN dikategorikan sebagai primata yang rentan terhadap kepunahan. Selain itu jenis mamalia yang ada di Resort Joben adalah Babi hutan (Sus Scrofa), Rusa (Cervus timorensis).
Selain burung dan jenis mamalia, dapat ditemui pula jenis kupu kupu Troides Helena, yang termasuk dalam daftar satwa dilindungi dan terdaftar dalam Apenddik II dalam CITES, karena terancam kepunahannya.
Selain burung dan jenis mamalia, dapat ditemui pula jenis kupu kupu Troides Helena, yang termasuk dalam daftar satwa dilindungi dan terdaftar dalam Apenddik II dalam CITES, karena terancam kepunahannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar